
Debitur Harap Sabar, Bunga Kredit Masih Sulit Turun
Rata-rata SBDK perbankan per Januari 2025 di level 9,23%, naik 5 basis poin (bps) dari bulan sebelumnya.

Prospek Bergantung Pada Hasil RUPS Bank BUMN
Pergerakan saham perbankan di pekan jelang libur panjang lebaran akan dipengaruhi sentimen hasil rapat umum pemegang saham (RUPS) bank BUMN

Multifinance Terus Menggali Pasar Alternatif
Multifinance dituntut lebih aktif mencari peluang pasar saat penjualan kendaraan masih tersendat hingga awal tahun 2025.

Plafon Pinjaman Produktif Naik, Fintech Lending Gencar Memperluas Pasar
Dengan nilai pinjaman yang lebih tinggi, kelas pengusaha yang bisa dilayani fintech lending bisa makin luas.

Waspada Jebakan Cicilan, Belanja Bijak saat Lebaran
Momen Lebaran jangan sampai ternoda masalah keuangan. Berikut ini tips agar tetap bijak dalam berbelanja.

Perbankan Bakal Menggenjot KUR di Sektor Produktif
Sektor yang menjadi prioritas KUR BSB adalah, sektor pertanian, perkebunan, perdagangan, jasa dan industri rumah tangga

Leasing Kian Agresif Pasarkan Dana Tunai
Sejumlah perusahaan leasing makin agresif memasarkan produk tersebut saat peak season guna mengejar target tahunan.

Bunga Deposito Jadi Alternatif Pilihan Saat Pasar Saham Anjlok
Saham turun, telisik penawaran deposito bank digital yang masih tinggi bahkan bunga masih naik lebih dari 5%

IHSG Masih Lemah, Asuransi Intip Saham Murah
Di saat kinerja investasi saham tiarap, industri asuransi jiwa mulai mencari saham-saham potensial yang sedang murah.

Biaya Dana Tinggi Bikin Bank Sulit Jaga Margin
Bank-bank besar di awal tahun ini mencatat NIM masih jauh dari target yang dipatok untuk sepanjang tahun 2025.

Meski Ekonomi Masih Berat, NPL Gadai Tetap Sehat
Walau kondisi ekonomi masih lesu, namun kenaikan transaksi gadai diyakini tak akan menyebabkan lonjakan kredit macet.

Potensi Pasar Besar, Namun Daya Saing Industri Asuransi Syariah Masih Tertinggal
Sejumlah tantangan masih menghambat industri asuransi syariah agar bisa lebih bersaing dengan pemain konvensional.

Aturan Buyback Belum Mampu Mengungkit Saham Perbankan
Mayoritas saham bank-bank berkapitalisasi pasar besar justru melempem pada penutupan perdagangan Kamis (20/3).

Berharap Sentimen Positif dari Kebijakan Buyback
Bank bisa segera merealisasikan rencana pembelian kembali atau buyback saham meski belum mendapat persetujuan RUPS

Korporasi Menahan Ekspansi, Permintaan Kredit Sindikasi Masih Lesu
Kesepakatan kredit sindikasi dari sisi mandated lead arrenger (MLA) dari awal tahun ini hingga 19 Maret 2025 hanya mencapai US$ 743,2 juta.

Lebaran Dongkrak Transaksi Kartu Uang Elektronik
Hingga Februari 2025, volume transaksi kartu Brizzi sudah mencapai 37 juta kali, tumbuh 8% secara tahunan.

Meski Porsinya Kecil, Kredit Kendaraan Listrik Melejit
APPI mencatat, pembiayaan mobil ramah lingkungan di 2024 tumbuh 99% menjadi Rp 20,23 triliun, dari tahun sebelumnya sebesar Rp 10,14 triliun.

Mayoritas Reasuransi Sudah Memenuhi Minimal Ekuitas Rp 500 Miliar
Reasuransi harus bersiap memenuhi ketentuan ekuitas minimum. OJK meminta, reasuransi memiliki ekuitas minimum Rp 500 miliar di tahun 2026.

Pasar Surut, Imbal Investasi Dapen Menciut
Dampak buruk lesunya pasar modal, pada gilirannya ikut menekan kinerja investasi dari industri dana pensiun.

Pertumbuhan Jumlah Simpanan Kelas Menengah Bawah Terus Melambat
Simpanan kelas menengah bawah di perbankan akan tumbuh melambat hingga paruh pertama 2025 karena fenomena makan tabungan dan daya beli turun

Proyek Sepi, Bisnis Suretyship Ikut Loyo
Prospek lini usaha tersebut diprediksi masih cukup menantang dengan karena kondisi ekonomi yang masih penuh tekanan di 2025.

Walau Berisiko, Multifinance Masih Lirik Pasar UMKM
Industri pembiayaan masih melihat segmen pembiayaan produktif, khususnya ke debitur pelaku usaha UMKM, sebagai bisnis yang prospektif.

Bankir Prediksi Biaya Dana Bank Sulit Turun
Bankir memperkirakan hasil keputusan Bank Indonesia (BI) terkait suku bunga acuan pekan ini belum akan mengubah kondisi likuiditas perbankan.

Gelombang PHK Naik, Jumlah KPR Bermasalah Menanjak
Total nilai KPR yang bermasalah pada akhir athun 2024 telah mencapai Rp 22,5 triliun, bertambah Rp 4 38 triliun hanya dałam setahun.

Premi Restrukturisasi Tambah Beban Perbankan
Mulai awal 2025, perbankan mulai wajib membayar iuran Program Premi Restrukturisasi Perbankan (PRP).